berawal dari sebuah tanggal yang dinamakan tanggal 29 desember 2011 hari dimana Pipit berangkat dari Bandung menuju Yogya (y) dengan menaiki kereta Lodaya Malam pukul 20.00 tiba di tujuan pukul 04.15 tanggal 30 desember. tanggal 29 malam tidur susah, makan gelisah, duduk pun basah. hehehe, intinya malam itu sangat gelisah menunggu kedatangan sang kekasih tiba. akhirnya tibalah pagi hari saya jemput pipit di stasiun tugu dengan suka cita, nah ketika sesampainya disana ternyata selain pemegang tiket tidak boleh memasuki area stasiun, artinya pengantar dan penjemput tidak boleh masuk jujur dengan adanya kebijakan ini saya sangat kecewa. kenapa ga paling tidak dibatasi saja untuk pengantar hanya boleh beberapa orang yang masuk, atau meninggalkan identitas bagi yang ingin mengantar sang penumpang kalo memang tujuannya untuk menghindari penumpang gelap, kurang bijak rasanya bila dilarang, karena orang yang bepergian dengan kereta rata rata bepergian jauh, belum tentu bisa ketemu dengan kerabat2 lagi, tapi kenapa kerabat paling tidak diperbolehkan mengantarkan penumpang sampai di area stasiun. perpisahan bung "pejabat KAI" !
nah sudah itu sedikit uneg2 saja :p akhirnya saat yang ditunggu tunggu pun tiba, PIPIT DATANG!! hehehe bertemu dengannya selalu membuat speechless, saya hanya bisa tertawa senang, riang, dan gembira...saya bawakan tasnya lalu saya antarkan dia menuju rumah kos teman nya ada di daerah jakal km 5. karena masih menunjukkan pukul 04.45an saya kembali pulang untuk bersiap berangkat kuliah..
kuliah pun selesai pada pukul 09.30 lalu saya kembali menjemput pipit, untuk berkeliling jogja. setelah solat jumat, saya pergi dengan pipit ke sego abang lombok ijo di daerah pakem, dilanjut menuju Ullen Sentalu, yaitu sebuah museum modern-tradisional jogja yang didirikan oleh para pendiri Yogyakarta yang terletak di kawasan wisata kaliurang. untuk tiket masuk wisatawan domestik dan internasional berbeda. untuk domestik tiketnya 25rb sedangkan untuk wisatawan mancanegara 50rb. Museum Ullen Sentalu, terletak di daerah Pakem, Kaliurang (bagian utara kota Yogyakarta) adalah museum yang menampilkan budaya dan kehidupan putri / wanita Keraton Yogyakarta beserta koleksi bermacam-macam batik (baik gaya Yogyakarta maupun Solo).
Museum ini juga menampilkan tokoh raja-raja (Sultan) di keraton Yogyakarta beserta permaisurinya dengan berbagai macam pakaian yang dikenakan sehari-harinya.
Nama Ullen Sentalu merupakan singkatan dari bahasa Jawa: “ULating bLENcong SEjatiNe TAtaraning LUmaku” yang artinya adalah “Nyala lampu blencong merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan”. Filsafah ini diambil dari sebuah lampu minyak yang dipergunakan dalam pertunjukkan wayang kulit (blencong) yang merupakan cahaya yang selalu bergerak untuk mengarahkan dan menerangi perjalanan hidup kita.
Di Museum Ullen Sentalu, dapat diketahui bagaimana para leluhur Jawa membuat batik yang memiliki arti dan makna yang mendalam di dalam setiap coraknya. Ada juga berbagai sejarah mengenai keadaan budaya Jawa kuno dengan segala aturannya. Keadaan museum yang dibangun dengan baik, mampu membuat pengunjung seperti terserap ke masa Jawa kuno yang mengagumkan.
foto foto ullen sentalu bersamanya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar